Kutai Kartanegara,Solidaritas -Masyarakat Desa Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, mengaktifkan kembali sistem pengumpulan dan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. Bank Sampah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik dan benar.
Lurah Bukit Biru, Seri Herlinawati kepada media belum lama ini mengatakan bahwa Bank sampah diharapkan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat melalui penjualan sampah yang telah dikumpulkan dan dipilah.
Bank sampah ini sebelumnya dikenal sebagai yang paling maju di wilayahnya, namun sempat terhenti karena banyaknya pengurus yang bekerja di luar daerah.
“Dulu luar biasa, Bukit Biru ini dikenal sebagai bank sampah yang maju. Tapi karena pengurusnya banyak bekerja di luar, kegiatannya sempat terhenti. Sekarang kami hidupkan lagi karena sebenarnya sampah itu bukan musuh, tapi rezeki,” Kata Seri.
Menghidupkan kembali Bank Sampah Asri sebagai salah satu program unggulan kelurahan, karena mengelola sampah merupakan rejeki, pengelolaan sampah dilakukan dengan sistem pengambilan langsung dari rumah-rumah warga oleh pengurus bank sampah, sampah yang dikumpulkan selama satu minggu sebelum dilakukan pengepakan sebagai langkah penghematan biaya operasional.
Sampah dipilah menjadi beberapa jenis, seperti plastik, kertas, logam, dan lain-lain, selain itu sampah juga diolah menjadi produk yang dapat digunakan kembali atau dijual.
Bank sampah juga dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
“Sampah kemudian di pilah antara organik dan non-organik, Sampah organik dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) bekerja sama dengan penyuluh lapangan (PPL) untuk dijadikan pupuk,” jelas Seri.
KWT dan PPL kami sudah paham bagaimana pengelolaan sampah organik lanjut Seti, selain itu mereka juga bekerja sama dengan Gapoktan dan KTNA untuk mendukung ketahanan pangan di Bukit Biru.
“Kebangkitan kembali bank sampah ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan dan meningkatkan taraf hidup ekonomi warga, Semua elemen diharapkan terlibat dalam pengelolaan sampah yang bernilai guna,”tegasnya.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, Seri berharap bank sampah dapat menjadi sumber rejeki bagi warga dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
Seri mengatakan bahwa Bank Sampah sangat bermanfaat saat ini selain mengurangi volume sampah, Bank sampah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
“Bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengurangi polusi dan sampah yang tidak terkelola dengan baik,” jelasnya.
Dengan demikian, bank sampah dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. ADV/DPMDKukar/Sup