Kutai Kartanegara, Solidaritas – Kelurahan Melayu mengembangkan program budidaya ikan air tawar di perumahan Korpri Gunung Sentul. Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan berbasis protein hewani dan berdampak positif pada perekonomian masyarakat.
Dengan demikian, Kelurahan Melayu berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Aditya Rakhman Lurah Kelurahan Melayu Kutai Kartanegara berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program inovatif.
“Salah satu fokus kami adalah program kemandirian pangan, terutama melalui pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian dan perikanan,” ungkap Aditya, kepada media, Selasa (03/06/2025) usai presentasi.
Dalam presentasi Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara 2025, Aditya memaparkan profil kelurahan secara menyeluruh, mencakup tata kelola pemerintahan, potensi lokal, dan program-program unggulan yang mendukung tema ketahanan pangan nasional.
“Jadi budidaya ikan air tawar ini dilakukan warga kami yang berlokasi di perumahan Korpri Gunung Sentul, dan hingga saat ini budidaya yang mereka lakukan rutin panen setiap enam bulan sekali,” jelasnya.
Salah satu fokus utama adalah program kemandirian pangan melalui pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian dan perikanan.
Pengembangan UMKM berbasis olahan jamur tiram di wilayah Gunung Sentul menjadi salah satu program unggulan, dengan produk kripik jamur tiram sebagai andalan.
Budidaya jamur tiram telah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat dan proses pemasaran berjalan dengan baik.
Selain itu, Kelurahan Melayu juga mengembangkan budidaya ikan air tawar yang dilakukan oleh warga di perumahan Korpri Gunung Sentul. Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan berbasis protein hewani tetapi juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat.
Dengan berbagai program inovatif ini, Kelurahan Melayu berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
“Harapannya, bank sampah ini bisa menjadi pusat aktivitas daur ulang dan sekaligus meningkatkan kesadaran serta kesejahteraan masyarakat,” terangnya
Lurah Melayu ini berharap presentasi dan program yang diunggulkan dapat membawa Kelurahan Melayu meraih hasil maksimal dan lolos ke tahap berikutnya sebagai perwakilan Kukar di tingkat provinsi.
“Kami siap menerima hasil penilaian dengan lapang dada, namun tentu kami berharap dapat melangkah lebih jauh,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto, mengungkapkan bahwa penilaian Lomba Desa dan Kelurahan tahun ini mengacu pada standar Kementerian Dalam Negeri.
Terdapat tiga desa dan kelurahan yang menjadi nominasi, dan nantinya satu pemenang akan ditetapkan sebagai wakil Kukar di tingkat provinsi.
Aspek penilaian mencakup penyelenggaraan pemerintahan, inovasi, partisipasi masyarakat, kelembagaan lokal, potensi sumber pendapatan asli, dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). ”
Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan mendalam untuk memastikan desa dan kelurahan yang mewakili Kukar menunjukkan ketangguhan dalam berbagai aspek,” Kata Arianto..
Tema ketahanan pangan menjadi salah satu indikator penting penilaian, karena berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Arianto menekankan bahwa penilaian tidak hanya fokus pada ketahanan pangan, tetapi juga aspek lainnya yang relevan. ADV/DPMDKukar/Sup