DPMD Kabupaten Kutai Kartanegara

Penguatan Koperasi Desa di Kukar, Ujung Tombak Pembangunan Ekonomi Desa

Bagikan

Kutai Kartanegara,Solidaritas – Penguatan koperasi desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bukan hanya sekedar program pemberdayaan, melainkan bagian dari skenario besar Pemerintah Kabupaten Kukar dalam menghadapi masa transisi ekonomi pasca-ekstraktif.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengatakan bahwa koperasi harus menjadi ujung tombak pembangunan ekonomi desa. Ia mengapresiasi Koperasi Merah Putih Desa yang ada di Desa Tanah Dartar Kecamatan Muara Badak yang telah membangun unit usaha ayam petelur dan budidaya ikan lele.

Dengan modal awal Rp130 juta, usaha ayam petelur yang dikelola desa ini telah memiliki 350 ekor ayam dan mencetak omzet sekitar Rp6 juta per bulan. Regenerasi ayam dilakukan setiap satu setengah tahun untuk menjaga produktivitas.

“Ini bukan sekadar pencapaian administratif, tapi jadi contoh konkret bagaimana koperasi desa bisa tumbuh dengan cepat dan sehat,” kata Aulia Rahman di BPU Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak Senin (21/07/2025)

Lebih lanjut Aulia mengatakan bahwa Pemkab Kukar memproyeksikan penurunan tajam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari Rp11 triliun pada 2025 menjadi sekitar Rp7–8 triliun pada 2026.

Penurunan drastis ini disebabkan anjloknya kontribusi sektor ekstraktif, terutama batu bara. Di tengah tantangan fiskal tersebut, Pemkab Kukar meluncurkan koperasi di 237 desa dan kelurahan sebagai strategi memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan kemandirian fiskal dari tingkat desa.

“Isu besar kita adalah bagaimana mengalihkan kekuatan Kukar dari sektor ekstraktif ke sektor non-ekstraktif,” tegas Aulia.

Menurut Aulia, bergesernya ekonomi dari batu bara menuju sektor-sektor produktif rakyat adalah suatu keharusan dan ini merupakan terjadinya transisi ekonomi.

” Ketika itu terjadi, orang luar datang ke daerah kita dan produk lokal bisa keluar maka perputaran ekonomi akan menguatkan fiskal, baik di desa, kelurahan, maupun kabupaten,” jelas Aulia.

Aulia mengatakan bahwa saat ini Koperasi berperan sebagai fondasi ekonomi baru artinya koperasi bukan sekadar partisipasi, tapi fondasi ekonomi baru yang lebih tangguh dan berpijak dari desa.

Koperasi juga menjadi core business yakni mengerjakan usaha yang ditetapkan sebagai langkah awal koperasi seperti distribusi tabung gas elpiji 3 kg, layanan transaksi keuangan dengan perbankan, dan distribusi pupuk bersubsidi.

Pada kesempatan itu Bupati Kukar Aulia Rahman mengingatkan pentingnya sinergi antara koperasi Merah Putih dan BUMDes untuk memperkuat fiskal desa dan mendukung pembangunan.

Pemkab Kukar juga telah menyiapkan dukungan dan sinergi melalui program Kukar Idaman Terbaik yang memang sudah berjalan.

Program “Kukar Idaman Terbaik” di Kutai Kartanegara mendukung bantuan permodalan untuk petani melalui program Kredit Kukar Idaman. Program ini menyediakan pinjaman tanpa bunga hingga Rp 50 juta per kelompok tani, yang bisa mencapai Rp 500 juta untuk satu kelompok yang terdiri dari 10 orang,” kata Aulia.

Program Kukar Idaman Terbaik juga memberikan bantuan lain seperti pupuk, bibit unggul, mesin, peralatan, dan sarana prasarana pertanian, serta memfasilitasi akses pasar. Pemerintah daerah juga mendorong petani untuk tidak lagi meminjam dari rentenir dan memanfaatkan program Kredit Kukar Idaman untuk menghindari beban bunga yang tinggi.

“Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak di Kukar, serta mendukung terwujudnya Kukar sebagai pusat pangan, pariwisata, dan industri hijau. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan Kukar Idaman Terbaik dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Aulia.

Sementara itu dalam mendukung kelancaran Koperasi merah Putih Pemkab Kukar memberikan akses pinjaman hingga Rp3 miliar per koperasi melalui perbankan, dan skema pinjaman hingga Rp1 miliar bagi koperasi atau BUMDes yang layak usaha. Selain itu  Pemkab Kukar juga merancang misi dagang pada 2026 ke negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk mempromosikan produk lokal dari desa ke pasar internasional.

Bupati menyebut bahwa program Koperasi Merah Putih dan Kukar Idaman Terbaik merupakan dua arus utama yang saling menguatkan, yang penting sekarang adalah eksekusi. “Kita sudah punya kerangka, tinggal dijalankan,” tegasnya. ADV/DPMD Kukar/IL

 


Bagikan

Related Posts