Samarinda,Solidaritas- Arus deras Sungai mahakam dituding menjadi penyebab Tongkang Indosukses 28 yang bermuatan kayu dan ditarik oleh Tug Boat (TB) MTS 28, menabrak Jembatan Mahakam, Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 15.50 WITA.
Tertabraknya jembatan yang dibangun tahun 1983 ini terekam video amatir warga, bahkan dalam dari rekaman video amatir yang beredar, tampak detik-detik tongkang tersebut menabrak pilar Jembatan Mahakam Lama, hingga terdengar suara cukup nyaring saat terjadi tabrakan yang membuat warga sekitar jembatan langsung mendatangi tepi sungai untuk melihat secara langsung kejadian itu.
Tampak dari sisi darat dibawah jembatan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1987 satu unit tongkang yang mengangkut kayu olahan tersangkut di tiang jembatan bahkan perlu 2 jam bagi 4 tugboad yang ada disekitar lokasi untuk mengevakuasi tongkang pengangkut kayu sengon itu terlepas dari jembatan mahakam.
Dari pantauan di lokasi, pasca-insiden, tongkang terlihat mulai miring ke kanan dan melintang di sisi Samarinda Kota. Saat ini, upaya penahanan tengah dilakukan dengan menggunakan empat tug boat dari asis maupun pandu.
Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Capt Yudi Kusmiyanto ketika ditemui di lokasi menjelaskan bahwa kondisi tongkang miring disebabkan oleh air surut dan arus deras yang membuatnya sulit untuk ditarik.
“Jadi, untuk penanganan awal ini, empat TB sifatnya hanya untuk menahan, supaya tongkang tidak kembali menabrak pilar jembatan,” tuturnya.
Penahanan tersebut akan dilakukan hingga air pasang, kemudian tongkang tersebut ditarik. “Jadi sampai air pasang lagi sekitar pukul 7 malam, baru ditarik,” singkatnya.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, melalui Kasat Polairud AKP Rahmat Aribowo mengatakan bahwa setelah menerima laporan tentang laka air, di mana tug boat (TB) menabrak pilar Jembatan Mahakam, pihaknya segera mengerahkan anggota untuk memeriksa lokasi kejadian.
“Kurang lebih dua jam proses evakuasi dilakukan dari pihak KSOP dan Pelindo, Alhamdulillah sudah bisa ditarik, dan saat ini masih dilakukan evakuasi untuk menambatkan tongkang,” tuturnya saat diwawancara media malam tadi.
“Mamang agak sendikit kesulitan, karena kondisi tongkang mengalami kemiringan, sehingga ditarik dengan menggunakan empat TB,” sambungnya.
Setelah selesai penambatan tongkang nanti pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap para kru kapal serta pandu. “Malam ini juga dilaksanakan pemeriksaan kru kapalnya, terkait dugaan penyebab kapal tersebut menabrak jembatan,” imbuhnya.
Disinggung mengenai apakah jembatan masih bisa dilalui saat ini, ia mengaku bahwa jembatan masih bisa dilintasi. Namun, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. “Akan kami koordinasikan apakah masih aman untuk digunakan atau seperti apa,” terangnya.
Ia menambahkan untuk tongkang muatan kayu sengon tersebut muat kayu dari Tanjung Karas Muara Kaman Kutai Kartanegara (Kukar). “Titik muatnya dari Tanjungan Karas Muara Kaman,” singkatnya. Red