Kutai Kartanegara, Solidaritas- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM) dan ketahanan pangan desa sebagai pijakan utama keberhasilan Koperasi Merah Putih sebelum memasuki fase pembiayaan di tahun 2026. Dengan penguatan SDM dan ketahanan pangan, Kukar berharap dapat menciptakan koperasi yang mandiri dan berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono Kasnu, menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan roadmap yang menjadikan tahun 2025 sebagai masa konsolidasi, pemetaan potensi desa, serta penyiapan bisnis utama koperasi.
Pemerintah telah menetapkan roadmap yang menjadikan tahun 2025 sebagai masa konsolidasi, pemetaan potensi desa, serta penyiapan bisnis utama koperasi. Oleh karena itu, Pemkab Kukar saat ini tengah menjalankan tahapan inventarisasi dan identifikasi rencana kegiatan program, terutama terkait dengan core bisnis koperasi.
“Saat ini, kita diminta untuk menginventarisir dan mengidentifikasi semua rencana kegiatan program, terutama berkenaan dengan apa yang akan dilaksanakan sebagai core bisnis, atau bisnis utama dari koperasi merah putih itu sendiri,” ujarnya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan Desa dan Pembentukan Koperasi Merah Putih di Hotel Grand Elty Singgasana, Jumat (24/10/2025).
Penguatan SDM dan ketahanan pangan desa lanjutnya, menjadi kunci keberhasilan Koperasi Merah Putih. Koperasi dapat menjadi wadah ekonomi yang hidup dan berdaya bagi masyarakat desa. Dari itu Pemkab Kukar berkomitmen untuk mendukung pengembangan koperasi dengan meningkatkan kapasitas kepala desa dan pengurus koperasi.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas kepala desa dan pengurus koperasi, Pemkab Kukar menggelar Bimtek Ketahanan Pangan dan Pembentukan Koperasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang merata tentang peran koperasi Merah Putih dan bagaimana mengembangkan usaha sesuai kondisi desa masing-masing.
Sunggono pun menekankan, bukan berarti program Koperasi Merah Putih tidak berjalan. Melainkan saat ini pemerintah daerah tengah menjalankan tahapan yang telah dipetakan sebelum datangnya tahun 2026.
“Dalam roadmap itu sudah jelas bahwa program pembiayaan baru berjalan pada 2026. Jadi kita di 2025 ini fokus pada persiapan dan penguatan SDM dulu,” jelasnya.
Dalam hal ini terang Sunggono Pemkab Kukar berupaya untuk menyelaraskan perspektif pemerintah desa dan seluruh unsur pendukung di desa. Program ketahanan pangan dan koperasi dapat berjalan searah dengan kebijakan nasional harapanya kerja sama yang baik, koperasi Merah Putih dapat menjadi contoh pelaksanaan koperasi yang baik.
“Pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan implementasi Asta Cita kedua, yaitu pemerataan pembangunan dari desa, serta kontribusi terhadap Asta Cita keenam menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Sunggono.
Dan Pemkab Kukar lanjut Sunggono berkomitmen untuk mendukung pengembangan koperasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan penguatan SDM dan ketahanan pangan desa, Pemkab Kukar optimis bahwa Koperasi Merah Putih dapat menjadi wadah ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan., pemkab Kukar berharap bahwa koperasi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan koperasi yang berbasis desa. ADV/DPMD Kukar/ IL









