Kutai Kartanegara, Solidaritas– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan. Berdasarkan data yang dirilis, DPMD Kukar menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teraktif pengguna aplikasi Srikandi dengan total 12.393 naskah keluar. Aplikasi Srikandi sendiri digunakan sebagai sistem umum kearsipan dinamis untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel.
Penggunaan aplikasi Srikandi di DPMD Kukar menunjukkan bahwa lembaga ini serius dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan kearsipan. Dengan menjadi OPD teraktif, DPMD Kukar telah membuktikan kemampuan dan komitmennya dalam mengadaptasi teknologi untuk mendukung tugas-tugas pemerintahan. Aplikasi Srikandi memungkinkan pengelolaan naskah yang lebih efektif dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas dan akuntabilitas lembaga.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebutkan bahwa mereka telah memanfaatkan aplikasi ini sejak awal dan seluruh jajaran telah menggunakan aplikasi ini untuk surat menyurat.
Arianto berharap aplikasi Srikandi mampu mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan. Berdasarkan data yang dirilis, DPMD Kukar menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teraktif pengguna aplikasi Srikandi dengan total 12.393 naskah keluar.
“Aplikasi Srikandi sendiri digunakan sebagai sistem umum kearsipan dinamis untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel,” kata Arianto.
Keberhasilan DPMD Kukar dalam mengoptimalkan aplikasi Srikandi diharapkan dapat menjadi contoh bagi OPD lain di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan staf dalam menggunakan teknologi, DPMD Kukar dapat terus menjadi lembaga yang terdepan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Penggunaannya juga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan pemerintahan yang lebih baik.
“Dengan Aplikasi SRIKANDI yang dikembangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk mengelola arsip dinamis secara elektronik di instansi pemerintah, harapannya dengan menggunakan Aplikasi Srikandi dapat meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, transparansi, dan mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan cara mengintegrasikan seluruh proses kearsipan digital.,” kata Arianto usai Rapat Koordinasi Optimalisasi Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Terintegrasi (Srikandi) dan Anugerah Literasi Kukar 2025 di Pendopo Odah Etam, Kamis (16/10/2025).
Lebih lanjut Arianto mengatakan bahwa Aplikasi Srikandi berfungsi untuk memudahkan pengelolaan arsip dinamis, seperti pembuatan, verifikasi, klasifikasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan arsip dalam satu platform terpadu.
DPMD lanjutnya Arianto menyampaikan komitmen mereka yang memanfaatkan aplikasi Srikandi ini dari itu mantan camat Muara Wiss ini meminta seluruh jajaran dari pejabat fungsional, staf hingga PPPK menggunakan aplikasi ini untuk surat menyurat.
“Kami menunjuk beberapa staf untuk mempelajari sampai bisa dan melakukannya sejak lama hingga saat ini sudah biasa kami lakukan,” jelas Arianto.
Arianto berharap aplikasi ini dapat terus berlangsung eksis bahkan meningkat. Untuk itu ia minta seluruh stafnya untuk mengoptimalkan aplikasi ini. Bahkan ia tidak menutup
“Kalau bisa kita akan kembangkan ke seluruh desa untuk surat menyurat lewat aplikasi Srikandi. Nanti akan kami sosialisasikan,” tegas Arianto.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar, Rinda Desianti mengatakan rakor ini adalah merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Serta Keputusan Menteri PANRB Nomor 679 Tahun 2020 tentang aplikasi umum bidang kearsipan.
“Aplikasi Srikandi ditetapkan sebagai sistem umum kearsipan dinamis untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Aplikasi SRIKANDI adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk mengelola arsip dinamis secara elektronik di instansi pemerintah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, transparansi, dan mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan cara mengintegrasikan seluruh proses kearsipan digital.
Aplikasi Srikandi lanjut Rinda adalah untuk Memudahkan pengelolaan arsip dinamis, seperti pembuatan, verifikasi, klasifikasi, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan arsip dalam satu platform terpadu.
“Aplikasi Srikandi memungkinkan pegawai untuk mengakses dan mengelola arsip dari mana saja melalui berbagai perangkat, termasuk handphone, apalagi Srikandi telah ditetapkan sebagai aplikasi umum bidang kearsipan dinamis melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 679 Tahun 2020,” jelas Rinda.
Dari 59 OPD dan kecamatan lanjut Rinda, tiga OPD tercatat paling aktif, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan 12.393 naskah keluar, Sekretariat Daerah dengan 6.973 naskah keluar, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dengan 5.967 naskah yang keluar. ADV/DPMD-Kukar/Sup









