Kutai Kartanegara, Solidaritas – Erau merupakan wujud nyata pelestarian warisan budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kutai dan menjadi simbol identitas mereka. Dengan melestarikan Erau, masyarakat Kutai dapat mempertahankan akar budaya mereka dan mengenalkan kepada generasi mendatang.
Erau bukan hanya sekedar acara seremonial, melainkan sebuah ritual adat yang sarat makna dan nilai budaya. Dalam Erau, masyarakat Kutai dapat mengekspresikan diri mereka melalui berbagai bentuk kesenian dan kebudayaan. Dengan demikian, Erau menjadi wadah bagi masyarakat Kutai untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya mereka.
Hal ini diungkapkan Kepala DPMD Kukar, Arianto kepada media Sabtu (20/09/2025).
Lebih lanjut Arianto mengatakan bahwa pelestarian Erau juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Dengan demikian, masyarakat Kutai dapat lebih menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Erau. Selain itu, pelestarian Erau juga dapat membantu meningkatkan pariwisata budaya di Kutai.
“Erau juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Kutai akan identitas mereka. Dengan melestarikan Erau, masyarakat Kutai dapat menunjukkan komitmen mereka untuk mempertahankan warisan budaya mereka. Selain itu, Erau juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat Kutai untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang budaya mereka,” kata Arianto.
Dari itu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyatakan dukungan penuh untuk Festival Erau Adat 2025 yang akan digelar pada 21-29 September 2025 di Tenggarong.
Arianto menekankan bahwa pelaksanaan Erau bukan hanya sebatas acara seremonial, melainkan wujud nyata pelestarian warisan budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Erau adalah identitas masyarakat Kutai yang harus dijaga agar generasi mendatang tetap mengenal akar budayanya.
“Erau adalah identitas masyarakat Kutai. Tradisi ini harus dijaga agar generasi mendatang tetap mengenal akar budayanya, Pemerintah hadir memastikan kegiatan berjalan tertib, meriah, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” lanjutnya.
Erau lanjut Arianto mengatakan bahwa merupakan simbol penting dalam melestarikan warisan budaya dan identitas masyarakat Kutai. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Arianto mengaku bahwa DPMD Kukar telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, kecamatan, hingga lembaga adat. Bahkan, Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, dijadwalkan hadir untuk membuka langsung rangkaian kegiatan pada Minggu (21/09/2025).
Sebagai langkah konkret, DPMD Kukar menyebarkan informasi ke seluruh desa dan kelurahan agar masyarakat terlibat aktif. Panitia penyelenggara juga melayangkan surat resmi kepada pemerintah kecamatan untuk memastikan seluruh lini bergerak serentak menyukseskan acara.
Menurut Arianto ritual adat khas Erau akan tetap menjadi pusat perhatian, namun tahun ini kegiatan ditambah dengan beragam lomba, pertunjukan seni, hiburan rakyat, serta atraksi budaya yang melibatkan partisipasi masyarakat luas.
“Dukungan kami bukan hanya koordinasi, tapi juga doa agar pelaksanaan Erau berlangsung sukses, aman, dan membawa kebanggaan bagi Kukar. Bagi masyarakat Kutai, Erau adalah ritual sakral yang tidak bisa ditinggalkan,” tambah Arianto.
Dengan dukungan pemerintah, partisipasi masyarakat, serta kehadiran tokoh nasional, Erau Adat Kutai 2025, Kadis DPMD Kukar ini berharap acara tahunan tersebut semakin memperkuat posisi Kukar sebagai daerah yang konsisten menjaga tradisi sekaligus mengangkat potensi pariwisata budaya di kancah nasional. ADV/DPMD-Kukar/IL