News

Pemeliharaan Rutin Sungai Palajawan, Kunci Mengoptimalkan Fungsi Sungai Jaga Ketahanan Pangan

Bagikan

Kutai Kartanegara, Solidaritas – Pemeliharaan rutin Sungai Palajawan di desa Tanjung Batu Kecamatan Tenggarong Seberang , Kutai Kartanegara sangat penting untuk memastikan fungsi sungai tetap optimal untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah Kutai kartaneagra.  Dengan melakukan pemeliharaan rutin, sungai dapat berfungsi sebagai pengendali banjir dan mencegah abrasi yang dapat mengancam pemukiman warga dan lahan pertanian.

Pemeliharaan rutin Sungai Palajawan penting karena sungai ini menanggung beban aliran air yang cukup besar. Jika tidak dirawat dengan baik, sungai dapat mengalami pendangkalan, erosi, dan kerusakan lainnya yang dapat mengancam keberlangsungan pemukiman warga dan ketahanan pangan.

Kepala Desa Tanjung Batu, Husniyansah kepada media di ruang kerjanya mengatakan bahwa Sungai Palajawan menjadi titik pertemuan aliran dari beberapa wilayah, seperti Desa Bukit Raya, Loa Lepu Darat, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, hingga sebagian Bangun Rejo. Kondisi tersebut membuat sungai ini menanggung beban aliran air cukup besar.

“Kalau tidak segera ditangani, abrasi bisa mengancam pemukiman warga dan lahan pertanian. Padahal sawah di sekitar sini merupakan salah satu penopang ketahanan pangan Kukar,” kata Husniansyah. Senin (18/8/2025).

Dan beruntung Pemkab Kukar di tahun 2025 telah melakukan pembangunan turap untuk melindungi rumah-rumah penduduk selain itu keberadaan turap juga penting untuk menjaga lahan sawah tetap produktif.

Namun, Husniyansah menyampaikan harapan lebih lanjut atas nama masyarakat. Menurutnya, pembangunan turap perlu diikuti dengan pemeliharaan rutin Sungai Palajawan. Hal ini dianggap penting agar fungsi sungai sebagai pengendali banjir tetap optimal.

Pemeliharaan rutin Sungai Palajawan dapat memberikan banyak manfaat, seperti mencegah banjir, mengurangi risiko abrasi, dan menjaga kualitas air sungai. Dengan demikian, sungai dapat berfungsi sebagai sumber daya alam yang berkelanjutan dan mendukung kehidupan masyarakat sekitar.

“Harapan kami kepada Bapak Bupati, selain pembangunan turap, juga ada dukungan kebijakan anggaran APBD Kukar untuk pemeliharaan rutin Sungai Palajawan. Pemerintah desa tidak mampu menanggungnya jika hanya mengandalkan ADD, DD, atau sumber dana desa lainnya,” tegasnya.

Pemeliharaan rutin Sungai Palajawan memerlukan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan masyarakat. Dengan bekerja sama, mereka dapat memastikan bahwa sungai tetap terjaga dan berfungsi sebagai pengendali banjir dan sumber daya alam yang berkelanjutan. ADV/ DPMDKukar/IL


Bagikan

Related Posts