DPMD Kabupaten Kutai KartanegaraNews

DPMD Kukar Berkomitmen Tingkatkan Akses Listrik di Desa

Bagikan

Kutai Kartanegara, Solidaritas- Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPMD) Kutai Kartanegara terus berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur dasar di desa-desa, terutama terkait kebutuhan listrik. Saat ini, sebagian besar dari 193 desa di Kukar telah memiliki akses listrik, namun masih ada beberapa desa yang membutuhkan perhatian lebih.

Program ini adalah Program “Terang Kampungku”, Program ini merupakan upaya untuk memenuhi amanah undang-undang yang menuntut penyediaan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan listrik. Program ini menargetkan daerah-daerah yang belum terjangkau oleh PLN, dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal sebagai solusi.

Arianto Kepala DPMD Kukar  mengatakan Program Terang Kampungku yang merupakan program Kukar Idaman yang merupakan Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2021-2026  bertujuan menyediakan listrik 24 jam non-stop bagi seluruh desa di Kukar, baik melalui jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal.

“Mewujudkan pemerataan listrik 24 jam di seluruh Kukar melalui program Terang Kampungku, namun masalah keterbatasan pasokan listrik di beberapa desa dikarenakan letak geografis daerah tersebut sehingga hingga saat ini masih terkendala. Pemerataan listrik adalah hak dasar serta penting untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Arianto usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kukar yang membahas tindak lanjut laporan masyarakat terkait layanan dasar di Kecamatan Tabang dan Kecamatan Muara Kaman Selasa (2/9/2025).

Lebih lanjut Arianto mengatakan bahwa strategi kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti air bersih dan listrik, melalui program seperti Terang Kampungku dan pembangunan sarana air bersih. Kolaborasi ini melibatkan DPMD, dinas terkait, pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat guna memastikan keberhasilan program yang disesuaikan dengan target RPJMD

Arianto untuk Listrik Arianto mengapresiasi kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal untuk daerah terpencil dan mengoordinasikan program ini dengan pemerintah desa serta PLN untuk memastikan semua desa terjangkau listrik.

“Saat ini sudah lebih dari 95 persen desa yang teraliri listrik, dan harapanya tahun 2026 semua desa sudah bisa merasakan aliran listrik 24 jam,” jelasnya.

Meski demikian Arianto mengatakan bahwa sejumlah desa seperti Mekar Jaya, Sumber Sari, dan Muara Kaman Ilir masih membutuhkan perhatian lebih, terutama dalam pemenuhan akses listrik. Dari total 193 desa di Kukar, sebagian besar telah tersentuh pembangunan, meski ada yang masih dalam proses peningkatan kapasitas.

“Untuk Desa Menamang Kiri, misalnya, pembangunan listrik sudah dilakukan sejak 2022. Namun, kami tetap merencanakan peningkatan kapasitas agar lebih optimal. Pada 2026, kami mengusulkan pembukaan jaringan baru untuk memperluas jangkauan, termasuk di beberapa RT yang saat ini belum tersentuh,” kata Arianto.

Saat ini lanjutnya ada desa yang Belum Teraliri Listrik seperti  Desa Lamin Pulut belum memiliki akses listrik PLN dan hanya mengandalkan listrik tenaga diesel swadaya desa yang menyala sekitar 6 jam per hari begitu juga dengan Desa Lamin Telihan.

Disinggung upaya yang dilakukan DPMD Arianto menegaskan bahwa saat ini DPMD terus berupaya untuk bisa meningkatkan kapasitas listrik di desa yang sudah teraliri listrik, seperti Desa Menamang Kiri yang pembangunan listriknya sudah dilakukan sejak 2022, mengusulkan pembukaan jaringan baru untuk memperluas jangkauan listrik ke beberapa RT yang belum tersentuh.

“DPMD terus berupaya mengembangkan energi terbarukan, seperti listrik tenaga surya komunal di Desa Muara Enggelam yang telah menjadi proyek percontohan sejak 2014,” kata Arianto.

Namun Arianto mengaku bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya pemenuhan listrik di kawasan pedesaan seperti  rasionalisasi anggaran di tingkat PLN yang menyebabkan pembangunan jaringan listrik tertunda, kemudian ada kebijakan penghematan yang juga menghambat realisasi pembangunan listrik.

” Yang pasti DPMD Kukar bersama pemerintah daerah berkomitmen mengawal kebutuhan listrik di desa-desa terpencil dan berharap seluruh masyarakat Kukar dapat menikmati listrik yang layak di masa depan,” tegas Arianto. ADV/DPMD Kukar


Bagikan

Related Posts