Kutai Kartanegara,Solidaritas – Pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara (Kukar), berfokus pada peningkatan konektivitas antarwilayah melalui proyek-proyek jalan dan jembatan.
Prioritas utama adalah memperlancar akses dari kantor kecamatan menuju desa-desa, seperti Wonosari, untuk mendukung ekonomi dan pelayanan publik.
Selain itu, pembangunan juga mencakup perbaikan jalan usaha tani dan potensi irigasi untuk mendukung sektor pertanian.
Fokus utama pembangunan adalah peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi fokus utama untuk menciptakan konektivitas antar desa dan mendukung aktivitas masyarakat, proyek pembangunan dan peningkatan jalan dari kantor kecamatan menuju Desa Wonosari adalah salah satu target utama untuk mempermudah akses layanan publik dan administrasi bagi warga, pembangunan infrastruktur untuk sektor pertanian, termasuk jalan usaha tani dan irigasi, juga diusulkan untuk mendukung potensi pertanian yang menjanjikan di wilayah tersebut.
Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kecamatan Kota Bangun Darat. Usulan tersebut disusun berdasarkan kebutuhan 10 desa yang dianggap sebagai prioritas dalam skala pembangunan.
Selain perbaikan jaringan jalan antar desa, perhatian juga diberikan pada sektor pertanian, perkebunan, jalan usaha tani, dan sistem irigasi. Mengingat potensi pertanian yang menjanjikan di Kecamatan Kota Bangun Darat.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, mengatakan bahwa masalah jalan masih menjadi isu krusial, terutama dalam akses menuju kantor kecamatan, terutama saat musim hujan.
“Infrastruktur jalan di Kecamatan menjadi prioritas utama agar 10 desa di Kota Bangun Darat dapat terhubung dengan baik, ” kata Julkipli
Kecamatan sedang fokus pada beberapa proyek infrastruktur jalan yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan ekonomi lokal. Dua proyek prioritas utama adalah pembangunan jalan penghubung antara Desa Sedulang dan Kedang Ipil.
Pembangunan jalan penghubung ini lanjut Julkipli hampir rampung, tetapi tertunda akibat kendala anggaran. Penyelesaian proyek ini diharapkan dapat dilanjutkan pada tahun 2026, kemudian pembangunan jalan sepanjang 5,5 kilometer dari kantor camat menuju Desa Wonosari.
“Kondisi jalan desa Wono Sari saat ini sangat buruk , warga sering kesulitan saat hujan karena harus mencari jalur alternatif yang lebih memadai. Hal itu menyebabkan keterlambatan dalam mengurus administrasi hingga satu jam lebih,” kata Julkipli.
Dan ini salah proyek yang mendapat perhatian langsung dari Bupati Kukar dan Dinas Pekerjaan Umum, dengan target penyelesaian pada tahun 2026, karena pembangunan jalan ini dipastikan akan meningkatkan mobilitas masyarakat, mempermudah distribusi logistik, meningkatkan akses layanan publik dan meningkatkan ekonomi warga.
Selain itu, pihak kecamatan juga telah menyusun daftar skala prioritas pembangunan jalan baru, termasuk beberapa jalur penting yang diharapkan dapat memperlancar transportasi masyarakat. ADV/Diskominfo Kukar/IL