DPMD Kabupaten Kutai Kartanegara

Upaya Nyata Membangun Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera Melalui Gotong Royong

Bagikan

Kutai Kartanegara, Solidaritas – Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)  adalah upaya nyata untuk memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Dengan semangat gotong royong, diharapkan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis..

Gotong royong telah menjadi nafas kehidupan bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar), dan juga berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan program-program yang dijalankan di tingkat Rukun Tetangga (RT).

Arianto Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar  menekankan pentingnya budaya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Gotong royong ini sudah jadi ruh masyarakat kita,” kata Arianto kepada media jumat (11/7/2025)

BBGRM menjadi salah satu program rutin pemerintah desa/kelurahan, yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya gotong royong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan baik fisik maupun non-fisik.

Arianto juga mengatakan Melalui gotong royong, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat saling bekerja sama, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat persatuan dan kesatuan.

Ia menyebut pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) menjadi momen penting untuk menjaga semangat kebersamaan.

Tak hanya itu, BBGRM juga berfungsi sebagai ajang evaluasi bagi desa dan kelurahan dalam memanfaatkan anggaran yang diberikan pemerintah.

Pemkab Kukar sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 juta untuk setiap Rukun Tetangga (RT). Dari jumlah tersebut, 15 persen wajib digunakan untuk kegiatan gotong royong.

“Sudah jadi instruksi. Kita tuangkan dalam aturan bahwa 15 persen dari dana RT dialokasikan untuk gotong royong,” jelasnya.

Kegiatan gotong royong lanjutnya menjadi indikator penting dalam menilai efektivitas penggunaan anggaran RT.

BBGRM hadir sebagai pengingat kolektif bahwa nilai-nilai kebersamaan harus terus hidup di tengah pembangunan.

“Melalui BBGRM, kita bisa lihat desa atau kelurahan mana saja yang rutin menggerakkan warganya untuk kerja bakti. Ini bukan hanya soal kegiatan fisik, tapi soal menjaga nilai-nilai sosial di masyarakat,” pungkasnya. ADV/DPMD KUKAR/IL


Bagikan

Related Posts