Kutai Kartanegara,Solidaritas- Pemerintah Desa Teluk Dalam di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar dalam menjalankan program Terang Kampungku.
Desa Teluk Dalam menjadi contoh keberhasilan kolaborasi dalam pemetaan kebutuhan listrik dan penyaluran program panel surya.
Tak sekadar sebagai penerima manfaat, Pemdes Teluk Dalam turut aktif dalam proses pemetaan kebutuhan listrik mulai dari pengusulan titik-titik intervensi, hingga memastikan program panel surya tersalurkan secara tepat sasaran.
“Kami dari desa ikut mendampingi sejak awal, mulai dari pengisian data, kunjungan ke dusun-dusun, sampai diskusi dengan tim teknis. Ini penting supaya programnya betul-betul menjawab kebutuhan di lapangan,” Kata Supian Kepala Desa Teluk Dalam , Rabu (25/6/2025).
Lebih lanjut Supian mengatakan bahwa Program Terang Kampungku awalnya menargetkan intervensi di 17 lokasi, namun berkat evaluasi dan pelibatan aktif desa-desa, jangkauannya kini telah mencapai 35 titik. Supian menilai keberhasilan tersebut tidak lepas dari partisipasi warga dalam pengumpulan informasi dan peninjauan langsung kondisi jaringan listrik.
Ia menjelaskan, masyarakat ikut ambil bagian dalam mendata dusun yang belum terjangkau listrik atau yang jaringannya kerap bermasalah. Informasi tersebut lalu dikompilasikan oleh pemerintah desa dan disampaikan ke DPMD Kukar sebagai dasar perencanaan lanjutan.
“Pemerintah Desa Teluk Dalam aktif dalam proses pemetaan kebutuhan listrik, mulai dari pengusulan titik-titik intervensi hingga memastikan program panel surya tersalurkan secara tepat sasaran, mulai dari pengisian data, kunjungan ke dusun-dusun, sampai diskusi dengan tim teknis, sehingga DPMD bisa lebih cepat dalam memetakan kebutuhan. Bahkan, tahun depan kita anggarkan juga lewat APBDes untuk dukung lanjutan instalasi,” jelas Supian.
Bantuan panel surya diberikan setelah DPMD melakukan pemetaan berdasarkan laporan warga. Tim teknis diterjunkan langsung ke lokasi-lokasi sulit dijangkau untuk menilai kelayakan dan kebutuhan penerangan di wilayah tersebut.
Menurut Supian, langkah ini bukan hanya menghadirkan cahaya, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi dan sosial di malam hari, termasuk kegiatan belajar anak-anak, keamanan lingkungan, dan keberlangsungan usaha kecil di rumah-rumah warga.
“Dengan listrik yang lebih stabil, warga merasa lebih aman dan nyaman. Mereka bisa belajar, berjualan, bahkan berkegiatan malam tanpa takut gelap,” tambahnya.
Lebih Lanjut Supian mengatakan bahwa Desa Teluk Dalam menjadi salah satu wilayah yang mendapat panel surya per rumah di dusun-dusun terpencil, harapanya model partisipatif ini bisa diadopsi desa-desa lain agar program serupa benar-benar menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal dari segi penerangan.
“Dengan pendekatan inklusif seperti ini, Teluk Dalam tidak hanya menjadi penerima program, tetapi juga bertransformasi sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan akses energi yang adil dan merata,” tegas Supian. ADV/DPMDKukar/In