Kab. Kutai Kartanegara

Potensi Besar Desa Rapak Lambur dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Lokal

Bagikan

Kutai Kartanegara,Solidaritas – Desa Rapak Lambur memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal melalui optimalisasi pertanian, mengingat wilayahnya yang luas dan subur sehingga desa ini dapat menjadi contoh keberhasilan dalam peningkatan ketahanan pangan.

Pemerintah desa memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal melalui optimalisasi pertanian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga, dengan mengembangkan pertanian yang bisa memanfaatkan teknologi dan inovasi terbaru, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.

Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menggenjot optimalisasi lahan pertanian sebagai bagian dari kontribusi terhadap program swa sembada pangan yang dicanangkan pemerintah daerah.

“Desa Rapak Lambur dapat memperoleh dukungan dari pemerintah daerah dan dinas terkait untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal,” kata Yusuf  kepada media 16 juni 2025

Lebih lanjut Yusuf mengatakan Rapak Lambur  ditetapkan sebagai pilot project program ketahanan pangan daerah untuk mencapai target panen tiga kali setahun melalui program Oplah dan pengembangan usaha kelompok pertanian kecil seperti Pondok Pangan Etam (PPE).

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas lahan pertanian, stabilitas pasokan pangan, serta pendapatan petani dengan fokus pada optimalisasi lahan dan pemberdayaan masyarakat tani.

“Kami sangat galakkan ketahanan pangan di tahun ini. Dari 800 hektare luas lahan sawah yang ada, sekitar 500 hektare sudah masuk kategori produktif,”jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, desa mendapat dukungan langsung dari Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) melalui program optimalisasi pertanian.

Pasalnya, program ini bertujuan meningkatkan jumlah masa tanam dan panen padi dalam setahun yang semula hanya satu hingga dua kali panen, menjadi tiga kali panen.

“Kami siapkan dua kelompok tani sebagai pilot project, yakni Kelompok Tani Kejawi Permai dan Kelompok Tani Sumber Rezeki 9. Ini jadi model awal agar petani lain bisa ikut melaksanakan sistem tanam tiga kali panen,” tambahnya.

Selain itu, Yusuf mengungkapkan, desa juga menyiapkan langkah-langkah pendukung berupa penyuluhan pertanian, perbaikan irigasi, serta sinergi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar agar hasil panen semakin maksimal dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga.

“Kami yakin kalau ini berhasil, Rapak Lambur bisa jadi contoh desa pertanian mandiri di Kukar,” tutupnya. ADV/Diskominfo Kukar/IL


Bagikan

Related Posts