Kutai Kartanegara, Solidaritas– Tim penyidik Polrea Kutai Kartanegara menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penganiayaan Kepala Desa Muara Muntai Ilir Jumat (13/6/25).
Olah TKP dilakukan pukul 14.30 WITA, dimulai dari pelabuhan depan PLN Muara Muntai, berlanjut hingga ke rumah Kades Muara Muntai Ilir Arifadin Nur.
Dalam olah TKP penyidik meminta keterangan kepada sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti yang ada di lokasi kejadian.
Jalanya olah TKP berlangsung tegang sejumlah personel bersenjata api lengkap dikerahkan untuk berjaga di sejumlah tempat.
Aiptu Mohet penyidik dari unit Reskrim Polres Kukar menyebutkan ada 9 adegan yang diambil.
“Ada 9 adegan yang kami ambil dari pelabuhan, pemukulan, perusakan rumah, dan untuk pelaku saat ini belum ditangkap,” Kata Aiptu Mohet.
Sementara itu Kades Muara Muntai Ilir Arifadin Nur kepada media mengaku masyarakat desa Muara Muntai Ilir resah, karena hingga saat ini para pelaku penyerangan belum tertangkap.
“Warga kami masih resah karena hingga saat ini para pelaku belum tertangkap,dan kami menginginkan kasus ini cepat selesai,” Ujar Arifadin Nur.
Agus Munir ketua tim kuasa hukum Kades Muara Muntai Ilir, mengapresiasi gerak cepat Polres Kukar dalam kasus pemukulan Kades Muara Muntai Ilir.
“Kami mengapresiasi gerak Polres dalam mengusut kasus ini,dan kami juga akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas,” ucap Agus.
Penganiayaan terhadap Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifadin Nur, dan sejumlah warga Muara Muntai Ilir terjadi pada minggu (8/6/2025), saat Kades mengadakan acara halal bihalal di kediamannya.
Pengeroyokan ini diduga terkait dengan penolakan rencana pengelolaan asist pandu tunda oleh Pelindo, yang dianggap mengancam mata pencaharian beberapa pihak.
Penulis adalah Aji Rahmadani
Peserta pelatihan Jurnalistik JMSI Kaltim
