Kutai Kartanegara, Solidaritas– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan Tahap Kedua pada Kamis (12/06/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan berkualitas di Kukar dengan mengkaji dan menganalisis penataan pendidik di satuan pendidikan dasar, SMP, PAUD, serta pendidikan nonformal atau kesetaraan.
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno mengatakan rakor ini bertujuan untuk memperkuat data dan strategi penataan guru agar sejalan dengan kebutuhan riil di lapangan. Dengan demikian, antara jumlah guru dan penataan di setiap sekolah dapat seimbang dan sesuai, serta menghasilkan guru-guru yang kompeten.
“Rakor ini juga menjadi forum strategis untuk menyamakan persepsi antara Disdikbud dan pengelola pendidikan di tingkat satuan. Dengan komunikasi yang terbuka dan terarah, kebijakan yang diambil ke depan akan lebih adaptif,” kata Joko Sampurno disela sela kegiatan rakor penataan guru dan tenaga kependidikan tahap kedua.
Lebih Lanjut Joko mengatakan kegiatan ini juga mendorong optimalisasi pemanfaatan tenaga pendidik yang ada, dengan prinsip efisiensi tanpa mengabaikan mutu pendidikan.
Setiap guru akan ditempatkan di lokasi yang memang membutuhkan keahliannya, sehingga bisa memberikan kontribusi maksimal.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kehadiran narasumber dari lembaga kredibel ini menjadi penegas bahwa penataan dilakukan secara ilmiah dan berbasis kebutuhan aktual.
Kata Joko, salah satu sasaran utama Rakor ini adalah menghasilkan data analisis kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di seluruh satuan pendidikan di Kukar, selain itu pembinaan terpadu satuan organisasi didalam manajemen pendidikan.
“Data inilah yang akan menjadi dasar penting dalam proses penataan ke depan, sehingga pemeraataan guru ini bisa sesuai dengan kondisi di lapangan,” tambahnya.
Rakor ini berupaya menjadi solusi konkret atas persoalan penataan guru dan tenaga kependidikan di Kukar.
“Penataan yang dimaksud tidak hanya menyangkut kebutuhan guru, tetapi juga menyasar efisiensi dan efektivitas penempatan tenaga kependidikan lainnya, seperti tenaga administrasi, laboran, dan operator sekolah,” jelas Joko
Dengan demikian, lanjut Joko, proses belajar-mengajar bisa berjalan lebih lancar dan optimal.
Disdikbud Kukar berharap setiap peserta mampu mengimplementasikan hasil Rakor di masing-masing satuan pendidikan.
“Rakor ini memperlihatkan komitmen Pemkab Kukar dalam mendukung visi besar pendidikan nasional, yakni pemerataan kualitas pendidikan. Dengan analisis kebutuhan yang akurat, kebijakan penataan tidak lagi berbasis asumsi, tetapi pada data konkret yang bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Joko.
“Output yang kami harapkan bukan hanya dokumen, tapi aksi nyata di sekolah-sekolah dari para guru di Kukar,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan pembenahan berkelanjutan, Kukar optimistis dapat mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas, dan berdaya saing tinggi di masa depan. ADV/Diskominfo Kukar/IL