Kutai Kartanegara,Solidaritas – Pemilihan Duta Budaya Sadi Sengkaka 2025 menjadi salah satu upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memperkuat identitas budaya lokal di kalangan generasi muda. Ajang ini diharapkan dapat melahirkan generasi pelestari budaya daerah yang berbakat dan berdedikasi.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor sabtu (24/5/2025) , menekankan pentingnya pelestarian budaya dan identitas lokal di tengah arus globalisasi. Ia berharap para duta budaya yang terpilih dapat menjadi role model dan menginspirasi generasi muda lainnya untuk mencintai dan melestarikan budaya Kutai Kartanegara.
Dengan demikian, pemilihan Duta Budaya Sadi Sengkaka 2025 menjadi salah satu wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat mereka dalam melestarikan budaya lokal.
Melalui upaya pelestarian budaya yang berkelanjutan, Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen untuk menjadi kabupaten unggul dan berbudaya, serta melestarikan warisan budaya yang dimiliki untuk generasi mendatang.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui RPJMD 2021-2026 telah menetapkan program strategis pembangunan daerah yang terdiri dari 23 Program Dedikasi Kukar Idaman (Kutai Kartanegara Inovatif, Berdaya Saing dan Mandiri).
Program Kukar Idaman yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah meningkatkan pelestarian budaya dan menjadikan Kukar sebagai kabupaten unggul dan berbudaya. Berikut beberapa program yang terkait dengan pelestarian budaya dan pendidika.
Program itu adalah program Kukar berbudaya program ini membangun pusat-pusat pelestarian dan pengembangan budaya Kutai Kartanegara dengan menetapkan Tenggarong sebagai Kota Warisan Budaya, kemudian ada program Kukar kreatif Idaman yakni program pemerintah menyediakan ruang kreatif bagi muda-mudi millenial dalam mengekspresikan ide dan gagasan kreatif melalui pekan kreatif daerah minimal per 3 bulan.
“Kemudian program beasiswa Kukar idaman yakni program yang mengapresiasi prestasi, minat, dan bakat siswa/siswi dan mahasiswa/mahasiswi Kukar untuk melanjutkan sekolah/kuliah, kemudian ada program 1.000 guru sarjana yang tujuannya meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan Beasiswa GURU yang belum mencapai pendidikan standar S1,” jelas Tauhid.
Dalam konteks pelestarian budaya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga telah menetapkan kawasan budaya sepanjang eks Tanjong sebagai sentra budaya baru yang tumbuh dari warisan budaya. Kawasan ini menjadi magnet baru bagi masyarakat, termasuk dari luar Kukar, sehingga perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Pemilihan Duta Budaya Sadi Sengkaka diharapkan dapat menjadi role model dan penggerak pelestarian nilai adat dan tradisi yang semakin tergerus zaman. ADV/Diskominfo Kukar/IL