Samarinda, Solidaritas – Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda telah memasuki babak akhir dan diharapkan menjadi upaya nyata membangkitkan ekonomi kerakyatan. Bangunan pasar yang baru ini tidak hanya akan menjadi gedung megah di tengah kota, tapi juga simbol kemajuan Kota Samarinda.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai pembangunan Pasar Pagi ini sangat positif dan menjadi ikon kota yang tidak kalah dengan kota-kota besar lain. “Ini tidak hanya akan menjadi pasar modern yang bersih dan tertata, tapi juga menjadi simbol kemajuan Kota Samarinda,” kata Deni.
Deni mengapresiasi rencana fasilitas pasar yang dinilai cukup lengkap, termasuk lift di bagian depan dan belakang, serta area parkir yang mampu menampung 105 mobil dan 705 sepeda motor. Ia juga menekankan pentingnya aspek keamanan dalam pembangunan pasar ini, dengan pondasi yang dibor hingga kedalaman 60 meter untuk memastikan kekuatan dan ketahanan jangka panjang.
“Kami harapkan pasar ini benar-benar menjadi pasar modern yang bersih, rapi dan aman. Jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan terjadi, apalagi ini akan menjadi ikon kota,” pungkas Deni.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menargetkan Pasar Pagi akan beroperasi kembali pada bulan Juni 2025. Namun, ia menekankan bahwa proses relokasi pedagang harus berjalan dengan tertib dan Pemkot Samarinda tidak ingin tergesa-gesa dalam membuka kembali pusat perdagangan legendaris ini.
Andi Harun mengatakan bahwa Pemkot Samarinda akan memeriksa kembali apa yang kurang sebelum membuka pasar. “Kira-kira sekitar Juni penggunanya. Kita harus periksa lagi apa yang kurang,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya diskusi bersama pedagang untuk menghindari polemik seperti sebelumnya. “Kita juga akan diskusi dengan pedagang lalu kita persiapkan secara baik rencana penempatan kembali supaya tidak terjadi lagi kegaduhan-kegaduhan yang tidak penting,” tuturnya.
Dengan demikian, Pemkot Samarinda berharap dapat membuka Pasar Pagi dengan persiapan yang matang dan meminimalkan potensi gangguan. Red