Kriminal

Penembakan Tewaskan Pengunjung THM di Samarinda Sudah Direncanakan 2 Bulan

Bagikan

Samarinda,Solidaritas– Kasus penembakan menewaskan IDP (35) di dekat klub malam Jalan Imam Bonjol, Samarinda, Minggu (4/5) lalu dengan 9 tersangka, terus dikembangkan kepolisian. Terungkap, pembunuhan itu sudah direncanakan 2 bulan sebelum hari eksekusi.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menerangkan, sebelum penembakan itu, mereka berkumpul di salah satu rumah pelaku untuk menyusun rencana mengeksekusi korban.

“Dan itu mereka rencanakan dua bulan lalu,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, dalam keterangannya, Selasa (6/5).

Pelaku pembunuhan di Crown, Samarinda, telah merencanakan aksinya selama dua bulan sebelum melakukan penembakan terhadap korban. Mereka melakukan pengintaian dan pemantauan terhadap korban untuk menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan aksinya.

Pelaku utama, IJ, dibantu oleh beberapa orang lainnya, melakukan perencanaan yang matang untuk melakukan pembunuhan terhadap korban. Mereka menggunakan senjata api yang diduga rakitan dan sepeda motor untuk melakukan aksinya.

Jadi berdasarkan keterangan pelaku pelaku telah membagi tugas kepada masing masing pelaku yakni , IJ selaku eksekutor utama penembakan, kemudian F yang mengawasi keberadaan istri korban selama di di THM, kemudian W yang selalu mengikuti korban dan menginformasikan keberadaan korban kepada eksekutor, dan S, L, dan U Membantu eksekusi dengan memantau pergerakan korban.

“Memang itu sudah direncanakan para pelaku dengan sangat baik,” jelas Hendri.

Saat ini, kasus itu sedang dalam penyelidikan lebih lanjut, yang dilakukan Satuan Reskrim Polresta Samarinda.

“Tidak menutup kemungkinan dalam peristiwa ini akan ada penambahan tersangka. Tergantung proses interogasi terhadap para pelaku, dan pihak lain yang berhubungan dengan kejadian. Dan yang merencanakan ada di antara sembilan pelaku tersebut,” sebut Hendri.

Hendri tidak merinci lebih jauh, ketika ditanya hubungan antara korban IDP dan para tersangka. Dia hanya menyebut secara eksplisit, mereka masih sesama warga kota Samarinda.

“Untuk lebih dalamnya, masih kami kembangkan lagi,” tambah Hendri.

Masih ditanya lebih lanjut soal barang bukti Senpi jenis revolver yang digunakan untuk mengeksekusi korban IDP, menurut Hendri masih menunggu hasil uji balistik forensik

“Belum bisa memastikan (asal Senpi). Tapi kalau dilihat dari kasat mata, itu senjata jenis revolver yang lama. Tapi masih belum bisa dipastikan juga apakah rakitan atau pabrikan,” tegasnya. Red

 

 


Bagikan

Related Posts