Kota Samarinda

Wali Kota Samarinda Andi Harun Pimpin Kerja Bakti Mengendalikan Banjir

Bagikan

Samarinda,Solidaritas – Wali Kota Samarinda Andi Harun memimpin langsung kegiatan Kerja bakti membersihkan sedimentasi dan membuka saluran air lama di sejumlah ruas jalan di Kota Samarinda, termasuk Jalan D.I Panjaitan yang berstatus sebagai jalan nasional. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengendalikan banjir di Kota Samarind,  Minggu (4/5/2025).

Andi Harun menyebutkan bahwa tidak semua persoalan banjir harus diatasi dengan menggunakan APBD, karena beberapa pekerjaan dapat diselesaikan dengan gotong royong. Ia melibatkan semua kecamatan untuk gotong royong mengangkat sumbatan drainase di Jalan D.I Panjaitan.

“Kita melakukan Kerja bakti. Sebagaimana saya sering sampaikan bahwa APBD Samarinda itu tidak besar sehingga tidak semua persoalan pengendalian banjir harus memakai APBD,” kata Andi Harun di lokasi Kerja bakti.

Dalam kegiatan ini, ditemukan bekas sungai kecil yang selama ini tertutup dan tidak terdata. Sungai tersebut kini dibuka kembali dan disiapkan sebagai jalur pembuangan air baru untuk mengurangi beban drainase utama.

Andi Harun memerintahkan Sumber Daya Air (SDA) untuk menyusun perencanaan pelebaran drainase hingga minimal dua meter, serta meningkatkan kedalaman saluran agar mampu mengalirkan air secara optimal. Ia juga mengajak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memperkuat kolaborasi dalam menangani persoalan drainase yang menjadi biang utama genangan dan banjir.

“Khusus untuk di daerah sini (Jalan D.I Panjaitan) ini sebenarnya status jalannya adalah jalan negara. Tetapi kita enggak bisa tidak kerjakan hanya karena alasan itu jalan negara,”jelas orang nomor satu di Pemkot Samarinda ini.

Bagaimanapun kata dia, jika persoalan di kawasan ini tidak diatasi maka dampaknya akan dirasakan oleh warga Samarinda. Terlebih lagi jalan tersebut merupakan jalan poros Samarinda-Bontang maka akan berdampak pada jalur distribusi baik orang maupun barang.

“Hari ini kita melakukan pekerjaan mengangkat sedimentasi dulu dan untuk jalan Panjaitan dan Jalan Poros Samarinda-Bontang ini problemnya adalah drainasenya sempit. Setelah saya mengecek ke lapangan ini harus kita lebarkan, jadi revitalisasi drainase ini menjadi solusi disini,” ujarnya.

Ia memerintahkan Sumber Daya Air (SDA) untuk segera menyusun perencanaan pelebaran drainase hingga minimal dua meter, serta meningkatkan kedalaman saluran agar mampu mengalirkan air secara optimal.

Dalam kegiatan ini juga ditemukan bekas sungai kecil yang selama ini tertutup dan tidak terdata.

Sungai tersebut kini dibuka kembali dan disiapkan sebagai jalur pembuangan air baru untuk mengurangi beban drainase utama, khususnya di kawasan Jalan Damanhuri yang kerap menjadi titik genangan.

“Hari ini kita sudah mulai buka sungai kecil yang selama ini tidak tampak, tapi hari ini kita temukan dan segera kita jadikan sebagai saluran pembuangan air sehingga tidak bertumpuk pada satu titik yang selama ini menjadi titik genangan air,” ujar Andi Harun.

Dalam penanganan banjir di jalan nasional ini, Andi Harun mengajak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memperkuat kolaborasi dalam menangani persoalan drainase yang menjadi biang utama genangan dan banjir.

“Disini jalan negara, tetapi ini berada di Kota Samarinda. Mudah-mudahan ada bantuan dari provinsi, karena APBD Provinsi kan besar. Tetapi kita jalan aja dulu, kalau APBD nya nggak cukup yah kita Kerja bakti,” pungkasnya.

Dengan kerja bakti ini, Andi Harun berharap dapat mengurangi risiko banjir di Kota Samarinda dan meningkatkan kualitas hidup warga.Red


Bagikan

Related Posts