Kota Samarinda

Terowongan Pertama di Kaltim Hampir Rampung

Bagikan

Samarinda, Solidaritas- Terowongan Samarinda adalah proyek pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Proyek ini ditargetkan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat di kawasan tersebut.

Proyek pembangunan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap yang selama ini dinanti-nantikan masyarakat Samarinda, saat ini telah memasuki tahap akhir. Dengan progres mencapai 91,702 persen, terowongan ini tak hanya menjadi solusi kemacetan di kawasan Gunung Manggah, tetapi juga simbol kemajuan infrastruktur di Kalimantan Timur.

Proyek senilai Rp395,9 miliar dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) merupakan salah satu proyek mercusuar yang ada di kota Samarinda karena proyek ini digadang-gadang sebagai terowongan jalan pertama di Kalimantan Timur, bahkan di Indonesia, yang seluruh pendanaannya bersumber dari APBD tingkat kota.

“Ini bukan sekadar proyek fisik, ini adalah tonggak sejarah. Kami ingin menunjukkan bahwa kota pun bisa membangun infrastruktur monumental,” ujar Neneng Chamelia Shanti, Sekretaris Dinas PUPR Kota Samarinda saat mendampingi tim peninjauan dari LKPJ Wali Kota.

Neneng mengatakan bahwa proyek ini diharapkan menjadi solusi transportasi bagi kawasan padat, seperti Sungai Dama dan Gunung Manggah, sekaligus Proyek strategis dalam pengembangan Kota Samarinda dan Kalimantan Timur, karena menjadi akses yang menghubungkan kota Samarinda dengan wilayah Kukar khususnya wilayah Anggana.

“Terowongan ini juga dianggap sebagai akses penting menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) kedepanya,” tegas Neneng.

Terowongan sepanjang 400 meter dan lebar 10 meter ini dirancang satu arah dengan dua lajur. Menurut Neneng, tahap pengecoran lining segmen terakhir sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pada akhir April 2025.

“Setelah konstruksi rampung, langsung masuk pengujian akhir,” tuturnya.

Soal siapa saja yang bisa melintasi terowongan ini, Dinas PUPR menyebut secara teknis semua jenis kendaraan, termasuk truk tronton, bisa melintas. Namun, keputusan akhir tetap akan mempertimbangkan hasil analisa lalu lintas dari Dinas Perhubungan.

“Kami perlu rapat lanjutan dengan Dishub untuk menentukan kebijakan operasionalnya,” jelasnya.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka dalam waktu dekat, warga Samarinda akan menyaksikan sejarah baru infrastruktur kelas nasional berdiri di jantung kota, bukan dari pusat, tetapi dari tekad pemerintah kota sendiri.

“Ini adalah cara Samarinda menunjukkan dirinya layak jadi kota metropolitan masa depan,” pungkasnya. Red/Pa


Bagikan

Related Posts