Kutai Kartanegara,Solidaritas – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil mencetak prestasi gemilang pada 13 April 2025 lalu melalui capaian produksi minyak mentah harian sebesar 6.334 barel per hari (BOPD), tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Pencapaian ini memperkuat tren positif PEP Sangasanga Field yang berhasil melampaui target produksi pada tahun 2024 dan mencatatkan penjualan gas sebesar 5,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Senior Field Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menjelaskan bahwa pencapaian angka produksi harian ini ditopang oleh kinerja luar biasa sumur NKL-1035 yang menyumbangkan produksi hingga 1.893 BOPD. ”Sumur NKL-1035 merupakan sumur reaktivasi pada tahun 2024 dengan target awal produksi gas hanya sebesar 0,3 MMSCFD. Namun, melihat potensi tekanan yang masih memadai, kemudian dilakukan optimasi secara bertahap hingga mampu meningkatkan produksi gas menjadi 0,6 MMSCFD pada Februari 2025,” papar Sigid.
Tak berhenti di situ, pada pertengahan Februari 2025, sumur tersebut ternyata mulai menghasilkan minyak mentah secara natural flow. Ketika tekanan reservoir menurun beberapa pekan kemudian, tim PEP Sangasanga Field langsung merespons dengan pemasangan Hydraulic Pumping Unit (HPU) artificial lift yang berhasil mendorong produksi hingga 1.893 BOPD pada pertengahan April. “Keberhasilan reaktivasi sumur ini merupakan buah dari penerapan strategi optimasi berkelanjutan dan dedikasi tim dalam menjaga serta meningkatkan kinerja operasional,” imbuhnya.
Senior Manager Production & Project Zona 9, Ade Diar Suhendar, menyampaikan bahwa PEP Sangasanga Field telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menjaga keekonomian sumur-sumur yang ada. Ia menambahkan, PEP Sangasanga Field menerapkan pendekatan yang tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, tetapi juga berupaya meletakkan fondasi bagi keberlanjutan operasi dan produksi lapangan-lapangan tua (mature).
”Kami terus menjalankan strategi yang bertujuan mempertahankan keekonomian proyek-proyek migas Perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan,” tutur Ade.
Pencapaian produksi sumur NKL-1035 yang berlokasi di Kalimantan Selatan ini menjadi bukti bahwa lapangan-lapangan mature masih memiliki potensi besar untuk dioptimalkan sehingga tetap memberikan nilai ekonomi yang tinggi. “Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif dalam mendukung tercapainya ketahanan energi nasional sesuai amanat Asta Cita dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.
PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Sangasanga Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di wilayah Kalimantan. PEP Sangasanga Field juga menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Red