DPMD Kabupaten Kutai Kartanegara

Desa Sepatin Sukses Tanggulangi Stunting melalui Kolaborasi Multisector

Bagikan

Kutai Kartanegara, Solidaritas – Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, menunjukkan keberhasilan signifikan dalam menanggulangi masalah stunting melalui implementasi program Rembuk Stunting. Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah desa, puskesmas, Tim Penggerak PKK, dan berbagai pihak terkait. Program ini berfokus pada perancangan strategi pencegahan dan penanganan stunting yang terintegrasi dan efektif.
Kepala Desa Sepatin, Arianto Juanda, menjelaskan bahwa Rembuk Stunting bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola hidup sehat. “Kami rutin memberikan penyuluhan gizi dan pola hidup sehat kepada masyarakat, terutama ibu hamil dan balita,” ujar Arianto kepada Solidaritas, Selasa (21/10/2025), di kantornya.
Selain penyuluhan, Desa Sepatin juga memperkuat peran posyandu sebagai garda terdepan dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Dengan posyandu yang optimal, masalah kesehatan anak dapat terdeteksi lebih dini dan segera ditangani. Menurut Arianto, penguatan ini dilakukan dengan melibatkan kader-kader posyandu yang kompeten serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kami juga memberikan dukungan operasional untuk kegiatan seperti pemberian makanan tambahan (PMT),” tambahnya.
Untuk meningkatkan asupan gizi, pemerintah desa menyediakan PMT bergizi bagi anak-anak yang berisiko stunting. Bantuan makanan tambahan dan suplemen juga diberikan kepada keluarga yang membutuhkan, dengan pendanaan dari anggaran desa dan pemerintah.
Arianto menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, puskesmas, dan PKK adalah kunci utama keberhasilan program ini. “Dengan kerja sama yang baik, kami yakin dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan terus menurunkan angka stunting di desa kami,” paparnya.
Upaya lain yang menjadi prioritas adalah perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Langkah ini krusial untuk mencegah penyakit yang sering kali menjadi pemicu stunting, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi keluarga.
Pemantauan rutin menjadi fokus utama dalam implementasi program. “Tujuannya adalah untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkala melalui posyandu, seperti pemeriksaan dan pengukuran,” jelas Arianto.
Keberhasilan strategi ini juga didukung oleh peran aktif kader posyandu dan kader kesehatan desa. Mereka dilatih secara khusus untuk memberikan layanan kesehatan dasar yang efektif dan edukasi gizi kepada masyarakat. Selain itu, pelibatan tokoh masyarakat seperti tokoh agama dan adat turut memperkuat kampanye edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan penerapan perilaku hidup sehat. ADV/DPMD Kukar/Bej

 

 


Bagikan

Related Posts