News

Beseprah: Warisan Budaya Masyarakat Kutai Kartanegara yang Sarat Makna

Bagikan

KutaI Kartanegara, Solidaritas – Beseprah merupakan salah satu tradisi budaya yang sangat penting bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). Tradisi ini sarat dengan makna dan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup masyarakat Kukar. Dalam acara beseprah, masyarakat Kukar berkumpul dan duduk bersama tanpa membedakan strata sosial, usia, atau latar belakang lainnya.

Beseprah menjadi simbol kesetaraan dan kebersamaan antarwarga. Dalam tradisi ini, masyarakat Kukar diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain, tanpa memandang perbedaan yang ada. Beseprah juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial dan membangun solidaritas antarwarga.

Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri yang hadir bersama Wakil Bupati Rendi Solihin mengatakan bahwa Beseprah memiliki makna filosofis yang mendalam. Tradisi ini mengajarkan masyarakat Kukar untuk hidup dalam kesederhanaan dan kebersamaan. Beseprah juga menjadi simbol kepedulian dan kasih sayang antarwarga, serta mengajarkan pentingnya saling membantu dan melayani satu sama lain.

“Beseprah memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat Kukar. Tradisi ini menjadi sarana untuk memperkuat hubungan sosial dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersamaan dan kesetaraan. Beseprah juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat Kukar,” kata Aulia Rahman saat menghadiri Acara Beseprah yang dilaksankaan di jalan Jalan Diponegoro, Tenggarong, Kamis (25/9/2025) sebagai bagian dari rangkaian Erau Adat Kutai 2025 yang berlangsung dari 21 hingga 29 September 2025.

Lebih lanjut Aulia mengatakan bahwa dalam upaya melestarikan tradisi beseprah, masyarakat Kukar dan pemerintah setempat perlu bekerja sama untuk mempromosikan dan mengembangkan tradisi ini. Dengan demikian, beseprah dapat terus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kukar dan menjadi simbol kesetaraan dan kebersamaan yang kuat.

Mantan Direktur RSUD Dayaku Raja di Kota Bangun ini juga mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat memaknai filosofi beseprah agar bisa dipahami dan diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari. Semangat pemimpin untuk melayani masyarakat menjadi bekal melaksanakan amanah.

“Pemimpin harus bisa melayani, Kukar harus menjadi daerah aman damai sejahtera. Melalui beseprah ciptakan semangat membangun, kebersamaan untuk membangun daerah sesuai visi misi Kukar Idaman Terbaik yang diharapkan bisa membawa kemakmuran bagi rakyat Kukar,” jelasnya.

Melalui beseprah, diharapkan dapat menciptakan semangat membangun dan kebersamaan untuk membangun daerah sesuai visi misi Kukar Idaman Terbaik.

Bupati Aulia berharap tradisi Beseprah dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Kutai Kartanegara. “Terima kasih kepada Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pemerintah, swasta, dan masyarakat yang telah berupaya menjaga tradisi dan budaya Kukar,”tegasnya. Red


Bagikan

Related Posts