Samarinda,Solidaritas – Air mata tak bisa dibendung mengalir dipipi Cristano Ronaldo. Kapten timnas Portugal itu meneteskan air mata haru dan kegembiraan saat negaranya dipastikan juara untuk kedua kalinya dari ajang UEFA Nations League atau Liga Bangsa-Bangsa 2025, menghentikan laju Spanyol pada laga final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, Jerman Senin (9/6/2025) dini hari tadi.
Lewat drama adu penalty Seleccao das Quinas menang 5-3 dari La Furia Roja sekaligus mempertahankan gelar juara yang didapatkan Portugal pada tahun 2019 silam.
Wajar kalau Ronaldo menangis, karena diusianya yang tak lagi muda, 40 tahun, pemain klub Al-Nassr itu masih mampu menorehkan prestasi dunia.
Gelar juara ini merupakan yang ketiga bagi Ronaldo di panggung internasional, setelah memenangkan Kejuaraan Eropa 2016 dan Liga Bangsa-Bangsa 2019. Ronaldo juga menjadi pemain tertua yang mencetak gol di partai final UEFA Nations League.
Pada pertandingan di markas klub Bayern Munchen itu, Porugal dua kali tertinggal namun mampu terus mengejar. Gol pembuka dicetak pemain Spanyol Martin Zubimendi menit 21 namun disamakan Nuno Mendes menit 26. Dipenghujung babak pertama Mikel Oyarzabal kembali memimpin Tim Matador unggul 1-2 hingga jeda. Pada babak kedua, Nuno Mendes kembali jadi kreator untuk gol penyama Portugal yang dicetak Cristiano Ronaldo menit 61.
Baik Spanyol yang unggul dalam penguasaan bola maupun Portugal yang tampil dalam tekanan sama-sama tak mampu menambah gol. Pemain yang digadang meraih gelar Ballon d’ Or, Lamine Yamal, berhasil dikunci bek Portugal dibabak kedua sehingga tak mampu berbuat banyak.
Laga akhirnya dilanjutkan lewat adu penalty. Lima penendang Portugal yaitu Goncalo Ramos, Vitor Ferreira, Bruno Fernandes, Nuno Mendes dan Ruben Neves berhasil memperdaya kiper Spanyol Unai Simon. Sementara dari kubu Spanyol hanya Mikel Merino, Alex Buena dan Isco yang sukses. Alvaro Morata yang baru masuk menit 111 tambahan waktu dan jadi kapten justru gagal mengeksekusi penalty karena bola tendangannya ditahan kiper Portugal Diogo Costa. Skor 5-3 atau total 7-5 menandai akhir laga, memastikan Portugal kembali mengangkat trofi juara untuk kedua kalinya.
Adapun gol yang dicetak Ronaldo merupakan gol ke-138 dan si pemain tak mampu melanjutkan pertandingan pada menit 88 karena cedera dan hanya bisa menyaksikan dari pinggir lapangan saat rekan-rekannya menyarangkan kelima tendangan penalti untuk meraih gelar juara.
Gelar juara yang membuat peraih lima kali Liga Champions itu menangis karena ini jadi yang ketiga kalinya bagi Ronaldo di panggung internasional, melengkapi medali Kejuaraan Eropa 2016 dan Liga Bangsa-Bangsa 2019
Bersama Timnas Portugal, Ronaldo berhasil menjadi juara UEFA Nations League tahun 2019 dan 2025. Dia turut membawa Portugal jadi kampiun Piala Eropa 2016.
Ronaldo juga bikin rekor di ajang UEFA Nations League dengan jadi pemain tertua yang mencetak gol di partai final. Total 15 gol dibuat Ronaldo selama mengikuti ajang ini, berada diurutan kedua top skor sepanjang masa turnamen, hanya kalah dari Erling Haaland (19 gol).
“Sungguh menyenangkan,” kata Ronaldo kepada Sport TV. “Pertama-tama untuk generasi ini, yang pantas mendapatkan gelar sebesar ini, untuk keluarga kami. Anak-anak saya datang ke sini, istri saya, saudara laki-laki saya, teman-teman saya,” sebutnya.
“Menang untuk Portugal selalu istimewa. Saya memiliki banyak gelar dengan klub, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada menang untuk Portugal. Ini adalah air mata. Tugas sudah selesai dan banyak kegembiraan,” ucap Ronaldo lagi.
Masa depan Ronaldo masih belum pasti. Dia mengatakan pekan lalu bahwa dia tidak berencana untuk bermain di Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat, yang akan dimulai akhir bulan ini, meskipun dirayu oleh klub-klub yang ikut serta dalam turnamen yang diikuti oleh 32 tim tersebut.
Pemain terbaik pada final ini diraih Nuno Mendes yang berkontribusi besar atas keberhasilan Portugal merengkuh gelar juara. Pemain bernama lengkap Nuno Alexandre Tavares Mendes berusia 22 tahun itu merasakan kegembiraan ganda karena baru dua pekan lalu merayakan gelar juara bersama Paris Saint-Germain dari ajang Liga Champions.
Sementara itu dikabarkan satu orang meninggal dunia karena terjatuh dari tribun penonton bagian atas ke area media dibawahnya pada laga final tersebut.
Insiden terjadi pada babak pertama perpanjangan waktu di stadion Munich, ketika tensi pertandingan sedang tinggi antara para pemain yang bertanding dan para penggemar semakin bersemangat. Petugas medis, steward dan polisi menutup area tersebut.
Pelatih Spanyol Luis de la Fuente memberikan komentarnya mengenai insiden tersebut di awal konferensi pers setelah pertandingan.
“Sebelum kami memulai dengan pertanyaan, saya ingin menyampaikan belasungkawa karena seorang penggemar meninggal di tribun hari ini,” kata de la Fuente. “Belasungkawa saya untuk keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya. Red