NewsOpiniVideos

Terowongan Samarinda Akan Di Uji Coba Bulan Mei atau Juni

Bagikan

Samarinda,Solidaritas – Terowongan yang berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, kawasan Gunung Manggah Kelurahan Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Dengan panjang 690 meter, lebar 15 meter,dan tinggi 15 meterproyek ini menjadi salah satu infrastruktur terbesar di kota Samarinda.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa progres pembangunan Terowongan Samarinda kini telah mencapai 85,6 persendan optimistis proyek ini bisa segera difinalisasi dalam waktu dekat.

“Kita rencanakan Mei atau Juni sudah bisa melakukan komisioning sehingga hasil finalisasi pekerjaan bisa segera diketahui. Terowongan ini dua jalur dengan satu arah dan kita akan melakukan uji coba pada Mei atau setidaknya Juni,”ujar Andi Harun, pada Senin (12/2/2025).

Dibangun dengan anggaran Rp395,7 miliar Pembangunan terowongan ini diharapkan dapat menjadi solusi utama bagi arus lalu lintas di wilayah Samarinda yang sering mengalami kepadatan kendaraan.

Ia mengatakan jika uji coba berjalan lancar, Terowongan Samarinda akan segera dibuka untuk umum dan menjadi tonggak baru dalam infrastruktur kota.

“Kami ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik sebelum benar-benar dibuka,”ucapnya.

Sementara itu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa proyek Terowongan Selili yang dinilai strategis dalam meningkatkan aksesibilitas di kawasan tersebut, Wapres menegaskan pentingnya penyelesaian proyek ini tepat waktu agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat.

Dengan kisaran panjang 400 meter dan lebar 15 meter, Gibran mengharapkan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap ini menjadi solusi transportasi bagi kawasan padat, seperti Sungai Dama dan Gunung Manggah.

“Infrastruktur ini juga krusial dalam mendukung pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur,” katanya.

Hingga saat ini, progres proyek telah mencapai 86,326 persen, sedikit lebih cepat dari target yang ditetapkan.

Dengan jadwal penyelesaian pada 30 April 2025, seluruh tahapan pembangunan, termasuk penggalian menggunakan metode New Austrian Tunneling Method (NATM) serta pemasangan struktur pelengkap, diharapkan tetap berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Selain aspek ketepatan waktu, Gibran juga menyoroti pentingnya keselamatan konstruksi mengingat tantangan geologi di sekitar lokasi pembangunan.

Koordinasi antara pemerintah daerah, kontraktor, dan konsultan supervisi menjadi faktor kunci dalam memastikan proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memiliki kualitas yang optimal. Pia


Bagikan

Related Posts