NewsOpiniVideos

IKN Disebut Buka Peluang Masyarakat Berkontribusi Bangun Ibu Kota Nusantara

Bagikan

Samarinda, Solidaritas – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, termasuk pemilik kos-kosan dan rumah makan.

Selain itu permintaan akomodasi yang tinggi akibat relokasi IKN membuat tarif sewa kamar melonjak.
Masyarakat sekitar.

Bahkan IKN dirancang dengan prinsip keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, sehingga berdampak positif bagi ekosistem lokal.

Beberapa aspek yang menunjukkan bahwa IKN membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, di antaranya: Peningkatan infrastruktur, Pertumbuhan ekonomi, Pembangunan sosial, Peningkatan kesehatan, Perlindungan lingkungan.

IKN dibangun dengan konsep Kota Hutan (Forest City) yang mengalokasikan lebih dari 75% wilayah IKN menjadi ruang hijau. Selain itu, IKN juga menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti:
10% dari lahan seluas Kawasan Pemerintahan IKN tersedia untuk kebutuhan produksi pangan, 60% daur ulang semua timbulan sampah di 2045, 100% air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada 2035.

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN (OIKN), Alimuddin, mengatakan IKN memberikan tempat dan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat memberikan sumbangsih di Ibu Kota Nusantara.

Untuk itu, dia mendukung, keberadaan Gerbangtara menjadi salah satu langkah nyata meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal untuk mengoptimalkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Mengangkat harkat dan martabat masyarakat di sekitar IKN, khususnya di wilayah Kalimantan Timur,” kata Alimudin didepan peserta Workshop Gerbangtara di Hotel Mesra Samarinda Minggu (24/11/2024).

Workshop yang dilaksanakan dua hari ini menjadi momentum penting untuk memperkuat keterlibatan masyarakat lokal sebagai penggerak pembangunan.

Melalui pendekatan kolaboratif, Gerbangtara menciptakan ruang bagi masyarakat untuk tidak hanya melihat tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan ekosistem ekonomi kreatif di IKN.

Acara ini didukung penuh oleh Bank Kaltimtara, untuk melibatkan partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan IKN.

Sebanyak 30 local champion di kluster pelaku usaha dan ekonomi kreatif Kalimantan Timur terlibat dalam workshop capacity building yang meliputi berbagai topik strategis, seperti: Public Policy Process, Scenario Planning, dan Business Growth Strategy, yang dipaparkan langsung oleh para pakar.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal praktis guna meningkatkan keterampilan sekaligus membangun jejaring strategis.

Sementara itu, Koordinator Gerbangtara, Aie Natasha berharap agar masyarakat di sekitar IKN mampu meningkatkan kapasitas dan daya saing.

“Semoga tiga hari dua malam ini akan membantu teman-teman untuk bisa membuka cara berpikir dan cara pandang untuk tidak hanya memfokuskan apa yang sedang dikerjakan tetapi juga berkontribusi pada ekosistem pelaku usaha dan ekonomi kreatif di Kalimantan Timur,” kata dia.

Husni Mubarok, Program Officer The Asia Foundation, salah satu pemateri dalam workshop ini, juga melihat para delegasi yang terlibat adalah individu-individu yang berinovasi.

“Saya harap workshop ke depan melahirkan inovasi baru, sehingga kehadiran IKN menjadi manfaat yang besar buat warga setempat dan bisa menjadi sesuatu yang berharga buat masyarakat yang lebih luas. Ada epicentrum baru ekonomi yang bisa digerakkan di Indonesia,” ujarnya.

Sebagai konsorsium lintas kementerian dan organisasi masyarakat sipil, Gerbangtara hadir untuk memastikan bahwa pembangunan IKN melibatkan partisipasi multipihak secara merata.

Dengan pendekatan pentahelix collaboration, Gerbangtara menggandeng pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi refleksi dan pembuatan rencana tindak lanjut, di mana para delegasi merumuskan langkah nyata untuk mendukung pembangunan IKN yang inklusif.

Hasil workshop diharapkan menjadi katalis dalam memperkuat sinergi antara masyarakat lokal dan pemangku kepentingan, sehingga tercipta pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan bersama. Red

 

 


Bagikan

Related Posts